Manisan adalah salah satu bentuk makanan olahan yang
banyak disukai oleh masyarakat. Rasanya yang manis bercampur dengan rasa
khas buah sangat cocok untuk dinikmati diberbagai kesempatan. Manisan
merupakan salah satu metode pengawetan produk buah-buahan yang paling
tua, dan dalam pembuatannya menggunakan gula, dengan cara merendam dan
memanaskan buah dalam madu. Pengolahan aneka buah menjadi manisan ini
memberikan keuntungan tersendiri. Warna buah cepat sekali berubah oleh
pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh
biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu
pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting,
termasuk pengolahan menjadi produk manisan. Dan pengolahan aneka buah menjadi manisan buah basah ataupun manisan buah kering ini masih memiliki peluang usaha yang menjanjikan dan potensi penyerapan pasar yang cukup baik.
Manisan buah adalah buah yang diawetkan dengan gula.
Tujuan pemberian gula dengan kadar yang tinggi pada manisan buah, selain
untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah tumbuhnya
mikroorganisme (jamur, kapang). Dalam proses pembuatan manisan buah ini
juga digunakan air garam dan air kapur untuk mempertahankan bentuk
(tekstur) serta menghilangkan rasa gatal atau getir pada buah.
Buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan basah adalah
jenis buah yang cukup keras, seperti pala, mangga, kedondong,
kolang-kaling, dan lain-lainnya. Sedangkan buah-buahan yang biasa
digunakan untuk membuat manisan kering adalah jenis buah yang lunak
seperti pepaya, sirsak, dan lain-lainnya.
Ada 2 macam bentuk olahan manisan buah, yaitu manisan
basah dan manisan kering. Manisan basah diperoleh setelah penirisan
buah dari larutan gula, sedangkan manisan kering diperoleh bila manisan
yang pertama kali dihasilkan (manisan basah) dijemur sampai kering.
Hasil samping dari proses pembuatan manisan buah ini ialah sirup dari
larutan perendamannya. Manisan buah yang baik berwarna
kekuning-kuningan, kenyal bila digigit, dan tahan di simpan selama dua
minggu sampai satu bulan.
Bahan pembuatan manisan buah cukup mudah didapatkan dipasaran, terdiri atas
· Aneka jenis buah setengah matang (10 kg)
· Gula pasir (5 kg + ‘/2 kg untuk tambahan pembuatan sirup)
· Kapur sirih (1 sendok teh)
· Natrium benzoat (4 sendok teh)
· Garam dapur (15 gram)
· Panili (2 sendok)
· Air bersih (7 liter)
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan manisan buah terdiri atas : Pisau,
Panci, Saringan, Sendok makan, Sendok teh, Kantong plastik, Baskom, Kompor atau tungku
Proses Pembuatan :
1. Langkah pertama adalah buah-buahan yang akan
digunakan sebagai bahan manisan dikupas hingga bersih dan dicuci,
kemudian iris-iris dengan ukuran 2 x 2 cm;
* Untuk buah yang keras, rebus irisan dalam air mendidih selama 3 menit lalu tiriskan.
2. Selanjutnya buah yang sudah diiris tersebut
direndam dalam air panas (50 gr dalam 1 lt air) selama kurang lebih 2
jam lalu tiriskan;
3. Setelah tiris, irisan buah kembali direndam lagi larutan air kapur (1 sendok makan kapur sirih dalam 1 ‘/2 lt air) selama 24 jam, lalu tiriskan;
4. Proses selanjutnya, masukkan gula pasir dalam 2 ‘/2 lt air, aduk sampai rata. Kemudian tambahkan garam dan natrium benzoat, lalu panaskan hingga mendidih;
5. Setelah mendidih masukkan potongan buah tersebut
ke dalam larutan gula yang sedang mendidih sampai buah tersebut setengah
matang. Selanjutnya angkat panci dari tungku atau kompor dan diamkan
(rendam) 1 malam, lalu tiriskan;
6. Tahap berikutnya, air gula sisa penirisan
dipanaskan kembali dan tambahkan panili secekupnya, lalu masukkan lagi
potongan buah tersebut. Angkat panci dari tungku atau kompor dan diamkan
satu malam. Paginya tiriskan, untuk mendapatkan manisan buah (manisan basah);
* Tambahkan gula ‘/2 kg pada air gula sisa penirisan terakhir lalu panaskan sampai kental dan dinginkan untuk dijadikan sirup.
7. Untuk memperoleh manisan kering, jemur manisan basah hasil penirisan hingga kering kurang lebih selama 3 hari.
8. Setelah manisan buah baik manisan basah ataupun
manisan keing siap, tahap terakhir adalah pengemasan. Pengemasan ini
secara sederhana dan ekonomis dapat menggunakan plastik. Masukkan
manisan tersebut dalam plastik lalu tutup dengan menggunakan seal
ataupun scara/lilin hingga rapat.
Manisan basah dan manisan kering memiliki kelebihan
masing-masing. Produk manisan kering mempunyai beberapa keuntungan
diantaranya; bentuknya lebih menarik, lebih awet, volume serta bobotnya
menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dalam pengemasan dan
pengangkutan. Beda halnya dengan manisan basah kekuatan rasanya yang
segar dapat dijadikan penawar haus disaat udara panas, dan cocok
dinikmati di berbagai kesempatan. Kembali kepada selera konsumen namun
keduanya memiliki potensi peluang pasar yang cukup menggiurkan.
Catatan :
Untuk mendapatkan manisan kering yang baik,
penjemurannya harus bena-benar sempurna. Jadi segera setelah memperoleh
manisan basah, manisan tersebut langsung dijemur hingga kering, agar pertumbuhan mikrorganisme (jamur, kapang) terhambat. Jika musim hujan, dapat dijemur diatas bara tungku yang dijaga apinya. Penjemuran diatas bara tungku jangan langsung ditempelkan, tetapi diberi peyangga agar panas bisa diatur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar