Tanaman
cabe merupakan salah satu tanaman tropis yang mudah tumbuh di Indonesia
sehingga ketersediaannya cukup melimpah. Namun demikian hasil panennya
sangat bergantung pada cuaca dan iklim. Seperti halnya yang sedang
terjadi sekarang, karena cuaca yang kurang mendukung, hasil panen
berkurang, sehingga stok dipasaran terbatas sedangkan kebutuhan
masyarakat kita akan cabai cukup tinggi. Pada akhirnya harga cabe pun
melambung tinggi. Namun demikian ada kalanya ketersediaan cabe melimpah
dipasaran, dengan masa simpan yang relatif cepat, cabe tidak akan
bertahan lama dalam kondisi segar. Untuk menyiasati hal tersebut cabe
dapat kita olah supaya lebih awet / tahan lama. Pengolahan cabe menjadi cabe kering dan cabe bubuk dapat dijadikan peluang usaha yang menjanjikan.
Cabe
kering merupakan salah satu produk cabe yang paling mudah
pengolahannya. Cabe dijemur atau dikeringkan sampai kadar di bawah 5%.
Setelah itu, cabe kering dapat dikemas dan dipasarkan, atau digiling
sampai halus menjadi cabe bubuk sebelum dikemas dan dipasarkan. Cabe
kering dan cabe bubuk merupakan salah satu komoditi hasil pertanian yang
dapat diekspor, atau dipasok ke industri besar pengolahan. Cabe kering
bubuk dapat diolah menjadi berbagai produk pangan seperti saus, sambal,
atau bumbu lainnya.
Dalam
pengolahannya lebih lanjut, cabe dapat dikeringkan dengan cara
tradisional dengan ataupun dengan peralatan yag lebih modern. Cara
traditional mempunyai kelemahan waktu yang cukup lama dan tergantung
cuaca, dengan alat pengering buatan waktu pengerjaanya relatif lebih
cepat dan terkotrol. Berikut lebih rinci proses pembutan cabe kering dan
cabe merah :
MULAI USAHA
Bahan :
1) Buah cabe yang matang dan merah merata.
2) Kalsium metabisulfit atau Natrium bisulfit.
Alat :
1. Pisau dan talenan. Alat ini digunakan untuk membelah cabe segar agar lebih cepat proses pengeringannya.
2.
Pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan cabe segar menjadi
cabe kering. Saat ini tersedia berbagai rancangan alat pengering dengan
beragam sumber panas (panas matahari, bahan bakar minyak, batu bara dan
sekam). Jika tersedia panas matahari cukup tersedia, pengeringan dapat
dilakukan dengan penjemuran dengan menggunakan tampah, tikar, atau
anyamam bambu sebagai wadah untuk penjemuran.
3. Panci. Alat ini digunakan untuk blanching (merendam cabe di dalam larutan bisulfit panas).
4. Kompor.
5.
Hammer mill. Alat ini digunakan untuk menggiling cabe kering sampai
halus. Untuk skala kecil, atau untuk keperluan rumah tangga,
penggilingan dapat dilakukan dengan menggunakan blender.
Pengolahan :
1.
Pembuangan tangkai dan pencucian. Cabe dibuang tangkainya. Bagian yang
rusak dan busuk dibuang. Setelah itu cabe dicuci sampai bersih, dan
ditiriskan.
2.
Pembelahan. Cabe dibelah membujur dan biji tidak perlu dibuang.
Pembelahan ini dapat mempercepat proses pengeringan. Walaupun demikian,
pertimbangan ekonomis perlu diberikan karena kegiatan banyak membutuhkan
tenaga dan biaya.
3. Blanching
·
Penyiapan larutan sulfit panas (0,2%). Kalsium metabisulfit atau
natrium bisulfit sebanyak 20 gram dilarutkan ke dalam setiap 20 liter
air bersih. Kemudian larutan ini dipanaskan sampai mendidih. Setelah
mendidih, api dikecilkan sekedar menjaga larutan tetap mendidih.
·
Pencelupan dalam larutan sulfit panas. Cabe dicelupkan ke dalam larutan
sulfit panas dan diaduk-aduk selama 3 menit. Setiap 1 kg cabe
memerlukan 2 liter larutan sulfit. Setelah itu, cabe diangkat dan
ditiriskan. Biji dari cabe yang telah dibelah banyak yang terlepas pada
saat pencelupan. Biji yang terlepas juga diangkat dan ditiriskan.
Larutan ini dapat dipakai berulang-ulang.
4.
Pengeringan. Setelah blanching, cabe beserta bijinya segera dijemur
atau dikeringakan dengan alat pengering. Suhu pengeringan tidak boleh
lebih dari 75 C, dan suhu terbaik adalah 70 C. Pengeringan dilakukan
sampai kadar air kurang dari 9%. Cabe yang kadar air telah mencapai 9%
akan terasa kering jika diremas dengan telapak tangan.
5.
Penggilingan. Cabe kering digiling sampai halus (50 mesh) dengan
menggunakan hammer mill. Penghalusan dapat juga dengan menggunakan
blender jika jumlah bahan yang akan diolah tidak banyak.
6.
Pengemasan. Cabe kering, atau cabe bubuk dikemas di dalam kantong
plastik yang tertutup rapat. Karung plastik yang dilapisi plastik tipis
untuk menahan uap air dari luar juga dapat digunakan untuk mengemas cabe
kering atau cabe bubuk dalam jumlah besar. Cabe yang dikemas ini harus
disimpan di tempat kering dan tidak panas.
Dengan
pengolahan lebih lanjut ini , kelebihan stok panen pada maa panen raya
ataupun kekurangan cabe pada saat cuaca tidak mendukung dapat teratasi.
Apabila kualitas dan jumlah dapat di jaga, cabe kering dan cane bubuk
ini dapat disalurkan ke industri bahkan untuk diekspor. Tinggal anda
yang menentukan !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar