selamat datang

wellcome di peluang & spirit

Kamis, 12 Januari 2012

Peluang usaha pengolahan kayu manis

Indonesia terkenal sebagai penghasil rempah-rempah dari alam yang masing-masing jenisnya memiliki manfaat terutama untuk bumbu berbagai jenis masakan ataupun manfaat bagi kesehatan manusia.Salah satu diantaranya adalah Kayu Manis atau Cinnamomun atau Cassiavera. Jenis tanaman ini dimanfaatkan bagian kulitnya. Cassiavera mengandung minyak atsiri yang terdapat pada kulit bagian dalam (phloem). Selain itu cassiavera juga mengandung senyawa benzoat dan salisilat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Kayu manis banyak digunakan dalam rumah tangga ataupun berbagai macam industri seperti kosmetika, produk kesehatan ataupun sebagai bahan baku penghasil minyak atsiri.Kebutuhan ekspor Cassievera ini juga cukup tinggi. Pengolahan pascaapanen kayumanis yang cukup mudah dan kebutuhan pasar yang cukup tinggi menjadikan faktor pengolahan kayumanis ini sebagai peluang usaha yang patut diperhitungkan.
Di indonesia, Cassiavera ini pada umumnya dihasilkan dari C. Burmani Sumatera Barat yang merupakan penghasil utama cassiavera di Dunia. Dalam perdagangan internasional, cassiavera dikenal sebagai Padang kancci atau Cassiavera eks Padang. Pengolahan cassiavera kering secara tradisional tidaklah sulit,dengan menggunakan metode dan alat-alat sederhana. Untuk memperoleh cassiavera kering dilakukan pengupasan kulit, pemeraman,pengikisan, dan pengeringan.Berikut prose pengolahannnya.
BAHAN DAN PERALATAN Bahan baku yang digunakan tentu saja kayu manis atau Cassiavera, sedangkan peralatan yang digunakan berupa pisau yang kuat dan ujungnya tajam untuk pengupasan dan pengkikisan serta tikar, atau tampah tempat penjemuran
CARA PEMBUATAN
  1. Pengupasan
    Pada umumnya kayu manis / Cinnamomom dipanen setelah umur 4 tahun. Pemanenan dilakukan dengan cara mengupas kulit batang, lalu kemudian menebangnya. Tahap selanjutnya mengupas kulit cabang dan ranting. Pengambilan kulit (pengupasan) dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya akan kita bahas sebagai berikut:
  2. Pengelupasan kulit batang
    • Tahap pertama pengolahan kayu manis, kulit pada batang pohon yang masih hidup dibersihkan dari lumut dan kotoran.
    • Kulit pada posisi 5~10 cm di atas leher akar dikerat melingkar disekeliling batang sampai menyentuh bagian kayu dari batang. Keratan kedua dibuat 100 cm di atas keratan pertama.
    • Setelah kulit dikerat lagi secara vertikal dari keratan lingkaran atas keratan lingkaran bawah. Keratan vertikal ini dibuat beberapa buah dengan jarak 5~10 cm. Dengan demikian akan diperoleh keratan keratan kulit dengan panjang 100 cm dan lebar 5~10 cm.
    • Masing-masing keratan dikelipaskan dengan mencungkilnya melalui garis keratan vertikal, kemudian menariknya dari atas ke bawah secara vertikal. Dengan demikian akan diperoleh lembara-lembaran kulit dengan panjang 100 cm dan lebar 5~10 cm.
    • Pengelupasan tersebut dilakukan sampai semua kulit batang habis dikelupaskan.
  3. Pengelupasan kulit cabang dan ranting
    Setelah pengelupasan kulit batang, tahap selanjutnya adalah tanaman ditebang dengan memotong batang 10 cm di atas leher akar. Kemudian ranting pada cabang dipotong. Selanjutnya daun-daun dan bagian-bagian yang tidak bisa dikuliti pada bagian ranting, serta cabang dipotong-potong. Potongan cabang dan ranting dikuliti dengan pisau. Cabang yang cukup besar perlu diusahakan pengulitannya seperti pengulitan batang agar diperoleh lembaran kulit yang bermutu tinggi. Proses pengelupasan ini hendaknya dilakukan dengan hati-hati dan cermat sehingga kualitas kayu manis yang dihasilkan juga tinggi.
  4. Pemeraman
    Setelah kulit kayu manis selesai dikelupas, tahap selanjutnya kulit batang yang baru dikelupas diperam selama semalaman dengan cara menumpuk kulit pada tempat yang terlindung dari cahaya matahari langsung.
  5. Pengikisan
    Untuk mendapatkan mutu kayu manis yang baik, kulit yang berukuran lebar, yaitu kulit dari batang dan kulit dari dahan yang cukup besar sebaiknya dikikis bagian luarnya, sehingga kulit menjadi bersih.Pengikisan dilakukan dengan pisau yang tajam. Pengikisan dapat juga dengan alat mekanis yang bekerja seperi mesin serut papan (ketam).
  6. Penjemuran
    • Proses berikutnya, kulit kayu manis dijemur. Pada umumnya tahap pengeringan ini masihdilakukan secara tradisional yaitu menggunakan sinar matahari selama kurang lebih 3~4 hari hingga kadar air turun sampai 16%, atau berat bahan-bahan susut sampai 50%. Selama penjemuran bahan harus sering dibolak-balik. Kendalanya penjemuran sering menghasilkan bahan yang jelek mutunya karena berkapang. Hal inidisebabkan hujan sering turun, atau sinar matahari tertutup awan. Untuk mengatasinya, disarankan proses pengeringan ini dilakukan menggunakan alat pengering.
    • Kulit dari bahan atau dahan yang cukup besar yang berupa lembaran, selama pengeringan akan mengkerut membentuk gulungan panjang serupa tongkat. Sedangkan kulitnya akan membentuk serpihan atau lempengan yang tidak beraturan.
  7. Penyimpanan
    Cassiavera kering disimpan di tempat kering yang tidak panas. Tempat penyimpanan perlu dihindarkan dari tikus dan serangga.
Tahap selanjutnya kayu manis siap dikemas dan dipasarkan. Untuk memperoleh kualitas kayumanis yangbaik pengeringan kulit harus benar-benar sempurna sehingga kering dan tahan disimpan dalam jangka waktu yanglama. Kayu manis siap dipasarkan langsung ke konsumen ataupun disetorkan ke industri-industri.

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Saya memproduksi Cinnamon Burmani Essential Oil (minyak atsiri kulit kayu manis). Jika ada yang berminat, silahkan hubungi saya ke:
    Mobile Phone 6281366666247
    WhatsApp 6281279765809

    Terimakasih

    BalasHapus