Masyarakat
Indonesia tentunya tidak asing lagi dengan yang namanya Kecap, hampir
sebagian besar kuliner Indonesia menggunakan kecap sebagai penyedap dan
pelengkap sajiannya. Kecap adalah cairan jernih berwarna coklat yang
mempunyai bau dan rasa yang khas serta banyak mengandung nitrogen
terlarut dan garam. Kecap sebagai produk olahan sangat jarang atau
bahkan tidak dikonsumsi secara langsung tetapi umumnya dijadikan bahan
penyedap atau pemberi cita rasa pada masakan tertentu. Kecap yang
beredar di masyarakat digolongkan menjadi kecap asin dan kecap manis.
Kecap ikan adalah cairan yan diperoleh dari hasil fermentasi ikan di
dalam larutan garam. Proses pembuatan kecap ikan ini
terhitung mudah dan tidak memerlukan modal yang besar, oleh karena itu
pembuatan kecap ikan ini sangatlah tepat apabila dijadikan usaha rumahan.
Kecap
dapat dibuat dari ikan-ikan ekonomis ataupun non ekonomis. Cita rasa
yang khas ditimbulkan terutama berkaitan dengan senyawa-senyawa hasil
biodegradasi protein yang berkombinasi dengan unsur-unsur gizi lain
(lemak dan karbohidrat) yang terdapat dalam bahan makanan. Seperti telah
disebutkan diatas, kecap ikan adalah cairan yan diperoleh dari hasil
fermentasi ikan di dalam larutan garam. Selama fermentasi, mikroba
halofilik seperti Saccharomyces, Torulopsis, dan Pediococcus
yang tahan garam berkembang menghasilkan senyawa flavor. Selain secara
fermentasi dengan penambahan garam, kecap ikan dapat dibuat dengan cara
hidrolisis enzimatis. Penambahan enzim pada pembuatan kecap ikan
berfungsi untuk mempercepat hidrolisis protein. Berikut akan dijelaskan
lebih lanjut proses pembuatan kecap ikan dengan cara fermentasi.
BAHAN BAKU
Bahan yang digunakan cukup mudah didapatkan dipasar dan harganya relatif ekonomis, yaitu terdiri atas :
-
Ikan. Supaya lebih ekonomis, sebaiknya digunakan ikan-ikan kecil yang kurang disukai untuk dikonsumsi. Ikan dicuci bersih, ditiriskan dengan sempurna. Kemudian dihamparkan dan diangin-anginkan selama satu jam
-
Garam. Garam kasar ditumbuk sampai halus. Jumlah: 20% dari berat ikan.
-
Bumbu. Bumbu yang digunakan pada pembuatan kecap adalah jahe, lengkuas, kayu manis, dan gula merah.
PERALATAN
Perlengkapan
yang digunakan dalam proses pembuatan kecap ikan cukup sederhana dan
pada umumnya tersedia di dapur rumah tangga, sehingga tidak terlallu
menyulitkan jika hendak memulai usaha ini sebagai usaha rumahan (home
industri). Peralatan tersebur terdiri atas :
-
Wadah fermentasi. Alat ini digunakan untuk fermentasi ikan menjadi kecap ikan. Untuk usaha rumahtangga dapat digunakan ember plastik. Untuk usaha agak besar, perlu menggunakan wadah dari logam yang tahan garam, atau wadah dari fiber glass.
-
Wadah perebus. Wadah ini digunakan untuk merebus cairan kecap.
-
Kompor
-
Kain penyaring. Alat ini digunakan untuk menyaring kecap hingga diperoleh kecap yang jernih. Dapat juga digunakan penyaring dari plastik, tetapi diperlukan saringan plastik dengan ukuran lubang yang kecil/halus
-
Botol , sebaiknya digunakan botol dari bahan kaca agar kualitasnya lebih terjaga dan awet.
-
Alat penutup botol
-
Pemberat. Dibuat dari kayu dan di atasnya diletakkan coran semen pemberat.
PROSES PEMBUATAN
Setelah
bahan-bahan dan peralatan disiapkan, tahap selanjutnya adalah proses
pembuatan kecap ikan. Tahapan pembuatan kecap ikan adalah sebagai
berikut :
A. Tahapan awal/pendahuluan
Bila
menggunakan ikan ukuran sedang dan besar, ikan harus disiangi untuk
membuang jeroan dan insang. Kemudian ikan dicuci, dibelah dan
dipotong-potong berukuran 3-4 cm. Bila menggunakan ikan berukuran kecil
(teri) ikan cukup dicuci dan ditiriskan.
B. Tahapan Fermentasi Kecap No. 1
Untuk mendapatkan kecap ikan dengan kualitas baik (no.1) dilakukan dilakukan tahapan-tahapan sbagai berikut :
-
Dasar wadah fermentasi ditaburi dengan garam yang telah ditumbuk halus setinggi 0,25 cm, kemudian ikan disusun membentuk satu lapisan. Di atas lapisan ini ditaburi lagi garam setinggi 0,25 cm secara merata, kemudian diatasnya disusun lagi satu lapis ikan. Demikian seterusnya sampai wadah penuh. Garam yang digunakan adalah 20 % dari berat ikan. Setiap 1 kg ikan membutuhkan 200 gr garam halus. Wadah ditutup rapat kemudian disimpan (difermentasi) selama 3-6 bulan.
-
Setelah masa fermentsi tersebut, saluran cairan pada bagian wadah dibuka, dan cairan yang keluar ditampung melalui kain saring (2 lapis). Cairan jernih ini disebut kecap nomor 1.
C. Fermentasi Kecap No. 2
Sisa
ampas atau ikan-ikan yang belum hancur dari fermentasi no. 1 masih
dapat dimanfaatkan lagi, dengan cara penambahan garam 5% dari berat ikan
semula pada sisa ikan fermentasi 1. Kemudian difermentasikan lagi
selama 3 bulan. Cairan yang diperoleh merupakan kecap nomor 2. Kecap
nomor 2 ini tidak sejernih dan tidak sesedap kecap no. 1.
D. Penyiapan Bumbu Kecap Asin
Setelah
cairan hasil fermentasi terkumpul, tahapan pembuatan kecap ikan
selanjutnya adalah penambahan bumbu. Seperti telah disinggung diatas
kecap dipasaran dibedakan menjadi kecap manis dan kecap asin. Untuk
pembuatan kecap asin, bumbu peleengkap yang digunakan adalah sebagai
berikut :
-
Jahe dikupas, dicuci, kemudian digiling sampai hancur (tiap 1 liter cairan kecap membutuhkan 40 gram jahe).
-
Lengkuas dicuci, kemudian digiling sampai hancur (tiap 1 liter cairan kecap membutuhkan 40 gram lengkuas).
-
Kayu manis dipotong kecil-kecil (tiap liter kecap membutuhkan 20 gram kayu manis).
-
Bumbu-bumbu tersebut dibungkus dengan 2 lapis kain, diikat dan diberi tali dari benang katun yang kuat.
E. Penyiapan Bumbu Kecap Manis
Untuk pembuatan kecap manis, bumbu-bumbu yang harus disiapkan adalah sebagai berikut:
-
Gula merah diiris-iris, dan digiling sampai halus (tiap liter kecap membutuhkan 500 gram gula merah).
-
Jahe dikupas, dicuci, kemudian digiling sampai hancur (tiap 1 liter cairan kecap membutuhkan 40 gram jahe).
-
Lengkuas dicuci, kemudian digiling sampai hancur (tiap 1 liter cairan kecap membutuhkan 40 gram lengkuas).
-
Kayu manis dipotong kecil-kecil (tiap liter kecap membutuhkan 20 gram kayu manis).
-
Gula merah dan bumbu-bumbu tersebut dibungkus dengan 2 lapis kain, diikat dan diberi tali dari benang katun yang kuat.
F. Pembumbuan dan Pemasakan Kecap Asin
Setelah
semua bumbu pelengkap siap, proses pengolahannya adalah sebagai berikut
: Cairan kecap (yang nomor 1 atau nomor 2) ditambahkan dengan air (tiap
liter cairan kecap ditambah dengan 0,5 liter air). Cairan direbus
sampai mendidih. Setelah itu api dikecilkan sekedar menjaga agar cairan
tetap mendidih. Bumbu kecap asin yang telah dibungkus diatas dicelupkan
ke dalam cairan yang mendidih dan diaduk-aduk terus menerus selama 15
menit. Kecap yang dihasilkan adalah kecap asin. Ketika masih panas,
kecap asin ini disaring dengan 2 lapis kain saring.
G. Pembumbuan dan Pemasakan Kecap Manis
Demikian juga dengan proses pemasakan kecap manis, proses pembuatannya adalah : Cairan
kecap (yang nomor 1 atau nomor 2) ditambahkan dengan air (tiap liter
cairan kecap ditambah dengan 0,5 liter air). Cairan direbus sampai
mendidih. Setelah itu api dikecilkan sekedar menjaga agar cairan tetap
mendidih. Bumbu kecap manis yang telah dibungkus diatas dicelupkan ke
dalam cairan yang mendidih dan diaduk-aduk terus menerus selama 15
menit. Kecap yang dihasilkan adalah kecap manis. Dalam kondisi masih
panas, kecap manis ini disaring dengan 2 lapis kain saring.
H. Pembotolan
Tahap
terakhir dari proses pembuatan kecap adalah pembotolan. Botol yang akan
digunakan dalam pengemasan dibersihkan terlebih dahulu. Sebaiknya
botol-botol tersebut disterilkan terlebih dahulu dengan cara
direbus/dikukus. Setelah boto-botol siap, larutan kecap yang masih panas
segera dimasukkan ke dalam botol, kemudian ditutup rapat. Teerakhir
pelabelan botol kecap.
Selama
botol masih dalam kondisi tersegel/tertutup, kecap ikan tersebut
mempunyai waktu simpan yang cukup lama. Setelah pelabelan selesai, kecap
ikan siap diedarkan/dipasarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar