selamat datang

wellcome di peluang & spirit

Kamis, 12 Januari 2012

Peluang Usaha Kerupuk Ampas Tahu

Ampas tahu merupakan hasil sampingan atau limbah yang dihasilkan dari pengolahan kedelai menjadi tahu, dengan demikian masih memiliki kandungan nutrisi seperti kedelai. Selama ini ampas tahu hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang kurang memiliki nilai ekonomi. Salah satu solusinya, ampas tahu dapat diolah menjadi kerupuk yang bernilai tambah lebih tinggi. Pembuatan kerupuk ampas tahu mudah dilakukan dan murah biayanya, sehingga sangat tepat dijadikan sebagai peluang usaha rumahan
Dalam pembuatan kerupuk ampas tahu, digunakan tapioka sebagai pengikat ampas. Garam, bawang putih, dan merica ditambahkan sebagai bumbu juga merupakan bahan yang murah dan mudah didapatkan. Selain itu peralatan yang dipelukan cukup sederhana, yaitu peralatan yang umu terdapat di dapur rumah tangga. Jadi usaha ini dapat dijalankan oleh siapapun.
BAHAN
Bahan utama yang digunakan adalah ampas tahu, sedangkan sebagai bahan pelengkapnya adalah bahan-bahan yang mudah didapatkan. Bahan-bahannya terdiri dari :
  • Ampas tahu yang telah dikukus (2 kg).
  • Tapioka (1 kg)
  • Garam (30 gram)
  • Bawang putih (100 gram).
  • Merica (25 gram)
  • Udang saih kering (50 gram)
  • Monosodium glutamat (20 gram) atau penyedap rasa
PERALATAN
  • Pemeras.
  • Pengaduk adonan.
  • Pengukus.
  • Pisau dan talenan
  • Tempat penjemuran.
  • Wajan
  • Kompor atau tungku
  • Timbangan.
CARA PEMBUATAN
Proses pembuatan krupuk ampas tahu cukkup mudah yaitu:
  1. Pengukusan ampas tahu.
Tahapan awal pembuatan kerupuk tahu adalah pengukusan ampas tahu, sebelum dikukus, ampas tahu diperas untuk mengurangi airnya. Pemerasan dapat dilakukan dengan tangan (manual), atau dipres dengan alat pres. Setelah itu, ampas dikukus selama 30 menit.
  1. Persiapan bumbu.
Selanjutnya proses persiapan bumbu. Bawang, garam, merica dan udang saih digiling sampai halus.
  1. Pengadonan.
Setelah ampas bunbu siap, ampas yang telah dikukus (2 kg) dicampur dengan tapioka, dan bumbu, kemudian diaduk sampai rata, licin dan kompak. Adonan ini dibentuk seperti selinder dengan diameter 5-6 cm dan panjang 20 cm. Adonan yang telah dibentuk ini disebut dengan dodolan.
  1. Pengukusan dodolan.
Kemudian dodolan dikukus selama 2 jam sampai bagian tengah dodolan menjadi matang. Untuk mengetahui sudah matang keseluruhan atau belum pengecekan dapat dilakukan dengan cara menusukkan garpu, apabila sudah tidak ada bagian yang menempel berarti adoanan sudah matang keseluruhan. Dodolan matang ini diangkat dan didinginkan.
  1. Pengangin-anginan.
Dodolan matang diangin-anginkan selama 3-5 hari sampai dodolan mengeras dan mudah dipotong.
  1. Pengirisan.
Dodolan diiris tipis-tipis setebal 2-3 mm. Hasil pengirisan disebut kerupuk basah.
  1. Penjemuran.
Kerupuk basah dijemur dibawah sianr matahari atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kering. Kerupuk yang sudah kering akan gemersik jika diaduk-aduk, dan mudah dipatahkan. Hasil pengeringan disebut kerupuk kering.
  1. Pengemasan kerupuk kering.
Kerupuk kering dapat disimpan lama. Kerupuk ini harus disimpan di dalam wadah yang tertutup rapat, atau dikemas di dalam kantong plastik yang di seal secara rapat.
  1. Penggorengan.
Apabila hendak dijual siap makan, kerupuk kering digoreng di dalam minyak panas (170°C) sambil dibalik-balik sampai kerupuk matang dan mekar. Setelah dingin kerupuk apas tahu dikemas.
Kerupuk ampas tahu ini dapat dipasarkan dalam bentuk kerupuk kering ataupun dalam bentuk siap makan. Setelah dikemas dengan baik, kerupuk ampas tahu tersebut siap dipasarkan.

2 komentar: