Buah pisang adalah jenis buah yang tidak mengenal
musim, keberadaannya selalu melimpah di pasaran., buah ini sepeti tidak
ada habisnya. Dari segi jenisnya pun sangat beragam. Namun demikian buah
ini memiliki kelemahan yakni memiliki masa penyimpanan yang relatif
singkat pada saat kondisi buah sudah matang atau dengan kata lain cepat
membusuk. Sebagai jalan keluarnya maka dilakukan berbagai macam
pengolahan lebih lanjut menjadi aneka produk seperti keripik, selai,
dodol pisang dsb. Salah satu jenis pemanfaatan dan pengolahan pisang
adalah Pembuatan Manisan pisang. Manisan pisang belum dikenal oleh
masyarakat, dan produk ini belum tersedia di pasaran. Walaupun demikian,
produksi produk ini merupakan alternatif sederhana, biaya tidak mahal
dan penampilan produk cukup menarik. Oleh karena itu Usaha Pembuatan
Pisang cukup layak dijadikan sebagai peluang usaha skala rumahan ataupun
industri kecil.
Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini
merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 30%, dan kadar
gula tinggi (>60%). Kondisi ini memungkinkan manisan dapat disimpan
lama karena kebanyakan mikroba tidak dapat tambuh pada bahan. Dengan
penambahan dan perlakuan tertentu buah pisang yang dulunya mempunyai
masa simpan yang relatif singkat dapat dijadikan produk olahan dengan
tampilan dan rasa yang lebih menarik sehingga memiliki nilai ekonomi
yang lebih tinggi juga.
BAHAN-BAHAN PEMBUATAN MANISAN PISANG TERDIRI ATAS :
-
Buah Pisang yang telah matang konsumsi, tetapi masih agak keras dan buah terasa manis Jumlah kurang lebih 10 kg.
-
Larutan gula pasir. Diperlukan untuk merendam irisan pisang agar gula meresap ke dalam jaringan buah sehingga buah merasa manis. Gula pasir yang digunakan adalah yang berwarna putih dan bersih . Gula dilarutkan sampai konsentrasi 40%. Untuk mendapatkan 1 liter larutan 40%, dilakukan dengan melarutkan 400 g gula dengan air sampai volumenya 1 liter. Jumlah larutan yang dibutuhkan 5 liter.
-
Pengawet. Pengawet yang digunakan adalah sodium benzoat. Senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan mikroba perusak makanan. Jumlah 10 gram.
-
Asam sitrat. Bahan ini digunakan untuk mengasamkan atau untuk menurunkan pH menjadi 3,8 — 4,4. Kondisi asam atau pH rendah dapat menghambat pertumbuhan mikroba perusak. Jumlah 10 gram.
-
Larutan penguat jaringan buah. Larutan ini digunakan untuk menguatkan jaringan irisan buah. Larutan ini mengandung ion Ca+2, Ion tersebut diperoleh dengan melarutkan CaCo3 (kapur sirih). Kapur sirih merupakan senyawa sumber ion Ca+2 yang paling murah dan paling mudah ditemui di pasaran. Kapur sirih dilarutkan di dalam air dengan konsentrasi 0,2 — 0,3%. Untuk mendapatkan 1 liter larutan kapur tersebut dilakukan dengan melarutkan 2 sampai 3 gram kapur sirih ke dalam 1 liter air. Jumlah larutan yang dibutuhkan 10 liter.
-
Larutan penghambat reaksi pencokelatan. Larutan ini diperlukan buah tidak berubah menjadi kecokelatan, atau warna gelap lainnya. Larutan mengandung ion sulfit yang berasal dari sodium bisulfit, sodium metasulfit, atau dari pelarutan gas belerang dioksida di dalam air. Natrium bisulfit dilarutkan di dalam air dengan konsentrasi 0,18 — 0,2 . untuk memperoleh 1 liter larutan tersebut, dilakukan dengan melarutkan 1,8 — 2,2 gram natrium di dalam 1 liter air. Jumlah larutan yang dibutuhkan 10 liter.
-
PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN MANISAN PISANG ADALAH :
-
Pisau dan landasannya. Alat ini digunakan untuk mengupas dan mengiris daging buah pisang. Disarankan menggunakan dua pisau yang berbeda. Untuk pengupasan digunakan pisau yang biasa digunakan di rumah tangga. Sedangkan untuk mengiris digunakan pisau besar yang biasa digunakan untuk pemotong dan pencincang daging.
-
Wadah berpengaduk sebagai perendam pisang dengan larutan gula. Alat ini berupa panci yang berpengaduk yang diputar oleh mesin. Alat ini digunakan untuk merendam buah di dalam larutan gula. Pengadukan yang diberikan akan meningkatkan efektivitas penggulaan, di mana gula lebih cepat meresap ke dalam jaringan daging buah. Jika alat ini tidak ada, baskom atau ember plastik yang biasa terdapat di rumah tangga dapat digunakan untuk perendam irisan buah.
-
Baskom digunakan untuk perendaman irisan pisang.
-
Alat pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan irisan pisang sampai kadar air di bawah 9%.
-
Refraktometer. Alat ini digunakan untuk mengukur konsentrasi larutan sukrosa secara cepat.
-
Kemasan adalah wadah untuk mengemas keripik pisang. Kemasan yang ekonomis dapat digunakan adalah kantong plastik polietilen.
-
Sealer. Alat ini digunakan untuk menutup kantong plastik dengan menggunakan panas.
-
CARA PEMBUATAN MANISAN PISANG :
Pembuatan Manisan pisang ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu :
Perendaman di dalam larutan sulfit.
Proses awal pisang dikupas, dan dipotong sesuai
dengan ukuran yang dikehendaki. Sementara itu larutan sulfit dipanaskan
sampai suhu 64 ~ 68°C. Kemudian irisan pisang direndamkan ke dalam
larutan sulfit hangat tersebut selama 10 menit sambil diaduk-aduk secara
pelan-pelan.
Perendaman di dalam larutan gula:
Proses perendaman dilakukan dengan urutan proses sebagai berikut :
-
Potongan pisang direndam di dalam larutan gula 40% selama 24 jam.
-
Setelah itu irisan ditiriskan. Sedangkan larutan gula dipanaskan sampai suhu 90°C selama 10 menit.
-
Setelah dingin, kadar gula larutan diukur dengan refraktometer. Jika kadar gula kurang dari 40%, ke dalam larutan ditambahkan lagi gula hingga kadar gula kembali menjadi 40%.
-
Setelah itu, potongan pisang direndamkan lagi ke dalam larutan gula dan dibiarkan lagi selama 24 jam. Selanjutnya prosedur no.2 dan 3 diatas diulangi lagi sampai 2 kali. Dengan demikian perendaman dilakukan selama 3 hari.
Pengeringan.
Setelah itu, potongan buah ditiriskan, kemudian
dijemur (jika tersedia cukup sinar matahari), atau dikeringkan dengan
alat pengering sampai kadar air di bawah 20% (ditandai dengan susutnya
ukuran irisan buah menjadi separo ukuran semula dan lentur)
Pengemasan.
Manisan pisang ini dikemas di dalam kantong plastik
polietilen, kemudian di seal dengan rapat. Manisan pisang yang sudah
selesai dikemas dapat diedarkan atau langsung dipasarkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar