Makanan tradisional Indonesia tetap memiliki tempat
di hati masyarakat dan peminatnya juga tidaklah sedikit meskipun
akhir-akhir ini begitu banyak jenis “makanan asing” menyerbu Indonesia.
Jenis makanan tradisional tidak lagi menjadi “monopoli” rakyat jelata
tetapi banyak juga menghiasi acara-cara bergengsi, seperti sajian pada
pertemuan kenegaraan, camilan di berbagai restoran serta di hotel
berbintang, ataupun arisan, berbagai acara keluarga, acara adat dsb.
Ataupun untuk waktu-waktu tertentu seperti pada saat bulan Ramadhan
serta hari raya tiba, berbagai makanan tradisional menjadi salah satu
hidangan utama. Jika Anda jeli, ini merupakan kesempatan tersendiri
yakni menjadikan usaha pembuatan panganan tradisional menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
USAHA PEMBUATAN RENGGINANG
Rengginang merupakan jenis panganan dengan rasa yang
gurih serta renyah tergolong banyak penggemarnya. Saat ini sudah banyak
variasi bermunculan sehingga memanjakan konsumen dengan aneka pilihan
yang sesuai dengan seleranya masing-masing. Rengginang adalah kerupuk
yang terbuat dari bahan dasar beras ketan hitam atau putih. Berbeda
dengan kerupuk umumnya, pada proses pembuatannya, tidak dilakukan proses
penggilingan bahan menjadi adonan halus. Beras hanya dimasak menjadi
nasi, kemudian dicetak berupa cakram pipih dan dikeringkan.
Bahan-bahan untuk pembuatan rengginang :
-
Beras ketan
-
Bawang putih
-
Garam
-
Gula pasir
-
Udang saih kering
Peralatan dalam pembuatan rengginang :
-
Dandang. Alat ini digunakan untuk mengukus beras menjadi nasi.
-
Tatakan. Alat ini digunakan untuk mencetak nasi menjadi rengginang basah.
-
Tampah. Alat ini digunakan sebagai wadah untuk mengeringkan
rengginang basah. -
Panci. Alat ini digunakan untuk merendam beras yang akan dikukus.
CARA PEMBUATAN:
PENCUCIAN DAN PERENDAMAN
Beras dicuci hingga air bilasnya agak jernih. Setelah
itu beras direndam dalam air selama semalam. Beras yang telah direndam
akan lunak dan utuh. Setelah itu beras ditiriskan.
PENYIAPAN BUMBU
-
Bumbu yang digunakan adalah udang saih kering, bawang putih, garam dan gula. Setiap 1 kg beras memerlukan 50 gram bawang putih, 50 gram udang saih kering, 20 gram gula pasir halus dan 20 gram garam.
-
Udang saih kering disangrai sampai kering tapi tidak sampai gosong. Kemudian udang digiling atau diblender sampai halus.
-
Gula pasir digiling atau diblender sampai halus.
-
Bawang putih, dan garam digiling sampai halus kemudian dicampur dengan udang dan gula pasir yang sebelumnya telah dihaluskan. Campuran ini disebut bumbu rengginang.
PEMBERIAN BUMBU DAN PENGUKUSAN
Beras yang telah direndam dan ditiriskan di atas
dicampur sampai rata dengan bumbu rengginang. Setelah itu beras dikukus
sampai matang. Hasil pengukusan disebut nasi.
PENCETAKAN
Persiapan Pencetakan
Meja dialasi dengan plastik. Permukaan plastik diolesi dengan minyak. Cetakan diletakkan di atas plastik tersebut.
Pencetakan
Nasi yang masih panas segera dicetak. Nasi sebanyak 1
sendok dimasukkan ke dalam cetakan. Kemudian ditekan-tekan sampai padat
dan rata permukaannya. Setelah itu cetakan diangkat. Nasi yang
berbentuk cakram pipih akan tertinggal di permukaan plastik. Nasi ini
disebut denga rengginang basah.
PENGERINGAN
Rengginang basah diangkat dan diletakkan di atas
tampah, kemudian dijemur dengan sinar matahari atau dikeringkan dengan
alat pengering sampai kadar airnya di bawah 9 %. Rengginang yang telah
kering mudah dipatahkan dan berbunyi pada saat dipatahkan. Hasil
pengeringan ini disebut rengginang kering.
PENYIMPANAN
Rengginang kering harus disimpan di dalam wadah tertutup, misalnya kantong plastik atau kotak kaleng.
PENGGORENGAN
Rengginang kering yang akan dikonsumsi harus digoreng
sebelum dikonsumsi. Penggorengan dilakukan di dalam minyak panas pada
suhu 1700C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar