Baso merupakan makanan yang universal, disukai oleh
semua lapisan masyarakat baik tua maupun muda. Baso merupakan bahan
makanan setengah jadi, dengan sedikit pengolahan makanan ini siap
dinikmati. Dengan pengolahan sebelum disajikan yang praktis dan citarasa
yang nikmat membuat baso sangat digemari oleh masyarakat umum. Selain
dibuat dari bahan daging, baso juga dapat dibuat dari bahan ikan,
citarasa baso ikan juga tidak kalah nikmat dengan baso daging. Baso ikan
juga banyak dicampurkan pada olahan makanan lain seperti capcay aneka
masakan seafood dsb dan memiliki pangsa pasar yang cukup besar, baik
restoran-restoran besar ataupun konsumen rumahan. Cara pembuatan baso
tidak sulit dan bahan bakunya mudah didapatkan dan relatif murah. Oleh
karena itu baso ikan layak dijadikan peluang usaha yang berprospek
cerah.
Baso adalah campuran homogen daging/ikan, tepung pati
dan bumbu yang telah mengalami proses ekstraksi dan pemasak.
Daging/ikan digiling halus, kemudian dicampur dengan tepung dan bumbu
bisa menggunakan alat pencampur yang khusus sehingga bahan tercampur
menjadi bahan pasta yan sangat rata dan halus ataupun dilakukan secara
tradisional tanpa menggunakan alat. Setelah itu bahan dicetak berbentuk
bulat dan direbus sampai matang. Baso yang bermutu bagus dapat dibuat
tanpa penambahan bahan kimia apapun. Tinggal kita yang menentukan baso
jenis apakah yang akan kita buat. Berikut cara praktis sebagai panduan
pembuatan baso ikan.
BAHAN PEMBUATAN BASO IKAN
-
Ikan. Ikan yang digunakan adalah ukuran sedang dan besar, seperti ikan tongkol, tuna (sisiak), beledang, tenggiri, dan gabus. Ikan yang digunakan harus dalam kondisi segar, semakin segar semakin baik. Ikan yang akan dijadikan baso lebih baik dibekukan secara cepat sebelum digiling. Ikan beku akan memberikan rasa dan aroma baso yang lebih gurih.
-
Tapioka
-
Bumbu-bumbu. Rempah-rempah apa saja dapat dijadikan bumbu. Akan tetapi biasanya pengusaha baso menggunakan bawang merah, bawang putih, merica bubuk dan garam.
-
Telur. Telur tidak selalu digunakan. Telur apa saja dapat digunakan.
-
Sodium tripoli fosfat. Bahan kimia ini berfungsi sebagai pengemulsi
sehingga dihasilkan adonan yang lebih rata (homogen). Adonan yang lebih rata akan memberikan tekstur baso yang lebih baik.
PERALATAN DALAM PEMBUATAN BASO IKAN
-
Penggiling dan Pencampur. Alat ini terdiri dari bagian penggiling baso berupa screw extruder dan pencampur adonan. Pencampur adonan berupa piring baja yang dilengkapi pengaduk sentrifugal yang dipasang mendatar. Pengaduk tersebut berputar dengan kecepatan tinggi sehingga bahan-bahan yang tidak liat dan tidak keras akan dihancurkan.
-
Ketel perebus. Alat ini digunakan untuk merebus baso mentah menjadi matang. Pengusaha baso biasanya menggunakan panci sebagai ketel perebus.
CARA PEMBUATAN BASO IKAN
A. PROSES PENDAHULUAN
Proses pendahuluan dilakukan untuk penyiangan, dan filleting.
1. Pengolahan bahan ikan (Penyiangan)
-
Mula-mula sisik disikat dari ekor mengarah ke kepala dengan sikat ikan tanpa melukai dagingnya. Kemudian ikan dicuci, dan sisik yang tertinggal dibuang.
-
Bagian di bawah insang dipotong tanpa menyebabkan kepala ikan terpotong. Kemudian perut ikan dibelah dari anus ke arah insang tanpa melukai jeroannya.
-
Perut yang sudah terbelah dibuka. Jeroan dan insang dibuang. Bagian dalam perut disikat dengan ujung pisau untuk membuang sisa-sisa darah.
-
Setelah itu, ikan dicuci sampai bersih.
2. Pemisahan daging ikan (Filleting)
-
Daging rusuk di sayat dari arah kepala ke ekor sehingga diperoleh fillet. Daging yang tersisa pada tulang dikerok dengan pisau dan dicampurkan dengan fillet.
-
Kulit pada fillet dikelupas dan dipisahkan. Kulit ini tidak digunakan untuk membuat baso.
3. Pembekuan fillet
-
Fillet dibekukan secara cepat. Kemudian digiling sampai halus menjadi bubur ikan.
-
Fillet tidak harus dibekukan, dan dapat langsung digiling.
B. KOMPOSISI BAHAN BASO
Komposisi bahan penyusun baso tergantung kepada rasa
baso yang diinginkan. Semakin banyak kandungan ikan, semakin enak rasa
basonya.
C. PEMBUATAN ADONAN BASO
Bubur ikan diaduk dan lebih dihaluskan di dalam
bagian alat pencampur adonan. Setelah bubur ikan benar-benar rata dan
halus ditambahkan bumbu, sodium tripolifosfat, dan tepung sedikit demi
sedikit sambil terus diaduk dengan kecepatan tingi. Selama pengadukan,
ditambahkan butiran atau bongkahan es. Pengadukan dianggap selesai jika
terbentuk adonan yang rata, halus dan dapat dibulatkan bila di remas
dengan tangan, kemudian dikeluarkan melalui lobang yang dibentuk oleh
telunjuk dan ibu jari.
D. PEMBENTUKAN BASO MENTAH DAN PEREBUSAN
Adonan diremas-remas dengan telapak tangan, kemudian
dibuat bulatan dengan meremas-remas adonan, kemudian dikeluarkan melalui
lobang yng dibentuk oleh telunjuk dan ibu jari. Dengan bantuan ujung
sendok terbalik, bulatan adonan secara cepat dimasukkan ke dalam air
mendidih. Bila sudah matang, baso akan mengapung. Baso ini dibiarkan
mengapung selama 5 menit, kemudian diangkat untuk ditiriskan. Hasil yang
diperoleh disebut baso ikan.
E. PENYIMPANAN BASO IKAN
Baso merupakan bahan basah yang mudah rusak. Agar
dapat tahan lama, baso harus disimpan di dalam ruang pembeku (freezer)
dalam kemasan plastik tertutup rapat. Suhu freezer hendaknya di bawah -1
80C.
Pembuatan Baso Ikan ini dapat dilakukan dengan tujuan
pemasaran baso ikan siap pakai (dalam bentuk baso yang dibekukan yang
siap masak )ataupun dalam bentuk olahan baso siap santap. Untuk baso
ikan siap santap, berikut cara pembuatan kuah baso sebagai pelengkapnya.
PEMBUATAN KUAH BASO
Kuah baso merupakan kaldu daging yang dibumbui.
Kebanyakan kuah baso berupa kaldu yang sangat encer karena sangat
sedikit menggunakan daging. Kuah baso seperti ini biasanya ditambah
monosodium glutamat (MSG) dalam jumlah tinggi (sampai 2% atau 20 gram
per liter kuah).
Agar kuah baso terasa enak, daging yang digunakan
untuk membuat baso sekurang-kurangnya 10% dari jumlah kuah baso yang
dihasilkan. Kuah baso seperti itu tidak perlu ditambah MSG dan lebih
baik untuk kesehatan.
Bahan Pembuatan Kuah Baso :
-
Air (4 liter)
-
Daging cincang kasar (300 gram)
-
Tulang cincang kasar (250 gram)
-
Bawang putih digiling halus (150 gram)
-
Bawang merah digiling halus (150 gram)
-
Merica halus (25 gram)
-
Seledri segar (5 tangkai)
-
Pala cacahan kasar (10 gram)
-
Kapulaga/gardamungu (4 buah)
-
Garam (secukupnya)
Cara Pengolahan
-
Daging cincang dan tulang direbus di dalam air mendidih selama 30 menit.
-
Bawang putih, bawang merah dan merica yang telah digiling halus ditumis dengan sedikit minyak sampai harum.
-
Semua bumbu, kecuali seledri dimasukkan ke dalam rebusan daging dan tulang yang mendidih. Sepuluh menit kemudian ditambahkan irisan seledri, dan kuah baso tetap dibiarkan mendidih sebentar, kemudian diangkat, hasil yang diperoleh adalah kuah baso yang enak dan gurih tanpa bahan kimia tambahan.
Baso ikan kuah siap dihidangkan dengan berbagai macam tambahan pelengkap seperti mie, bihun dsb sesuai dengan selera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar