Kehidupan terus berputar, dan selama hal itu masih terjadi maka setiap manusia berhak untuk mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Inilah yang ingin diberitahukan Sinta, wanita kelahiran Teluk Betung, 24 oktober 1986 ini melalui merek keripik pisang yang diberi nama Istana Keripik Ibu Mery.
Dengan membubuhkan nama ibundanya sebagai merek dagang keripik pisang olahannya Sinta ingin bahwa orang-orang yang dulu pernah menghina dan memandang keluarganya sebelah mata tahu bahwa setiap manusia berhak untuk maju dan bisa hidup sejahtera.
Sinta adalah wanita yang berasal dari keluarga kurang mampu, kehidupannya pun tidak selalu berkecukupan, bahkan untuk membantu ekonomi keluarganya pada saat masih duduk di bangku SMA, selama 6 bulan sepulang sekolah Sinta bekerja di pabrik keripik pisang.
Berbekal pengalamannya bekerja di pabrik pisang, selain mendapatkan penghasilan yang cukup Sinta juga mendapatkan banyak ilmu mulai dari memilih pisang berkualitas baik, memotongnya menjadi irisan yang tipis, menggorengnya hingga renyah, sampai memberikan variasi rasa. Inilah yang menjadi modal Sinta untuk memperbaiki kehidupan bersama keluarganya.
Dengan jiwa enterpranuer yang dia miliki, Sinta di bantu saudara dan 2 sahabatnya mulai mencoba mengolah pisang menjadi keripik. Kegagalan demi kegagalan pun dia rasakan, namun dengan semangat wirausahanya akhirnya Sinta berhasil membuat produk keripik pisang. Walalupun sempat tersandung masalah standarisasi produk, namun hal itu pun mampu di laluinya.
Keripik Pisang 9 Variasi Rasa
Sinta sengaja menekuni bisnis camilan keripik pisang karena bahan bakunya melimpah di Lampung. Selain itu, daerah tempat tinggal orang tuanya merupakan salah satu sentra produksi keripik pisang.
Dia mengakui, persaingan bisnis keripik pisang kian ketat. Untuk mengatasinya, Sinta selalu berusaha mengembangkan kreativitas, antara lain dengan membuat produk baru dan memberikan kepuasan kepada pelanggan
Istana Keripik Ibu Mery tawarkan inovasi baru, menyediakan keripik pisang dengan varian 9 rasa diantaranya keripik pisang rasa cokelat, keju, jagung, stroberi dan masih banyak lainnya. Di samping keripik pisang, juga tersedia keripik singkong dan talas.
Usaha yang awalnya merupakan usaha kecil kini mampu menjadikan Sinta sebagai seorang jutawan. Dengan bertambah besarnya omzet, Sinta mulai mewujudkan mimpi-mimpinya. Sebagian hasil usahanya sudah dipakai untuk membuat rumah kakaknya pada tahun 2006. Ia juga membeli mobil Kijang pikap untuk kegiatan operasi, seperti membeli pisang ke pelosok daerah dan membeli tanahyang kini menjadi tempat dibangunnya empat unit ruko.
Semoga kerja keras Sinta dalam artikel mengangkat derajat keluarga melalui keripik pisang bisa menginspirasi wanita-wanita muda untuk tetap berusaha mewujudkan mimpi dan menjadi kebanggaan bagi keluarga.
sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyIPe_b-4xScm1KaH94DX7XflgnTMqvOwTjIiJ2Fb4voRuxrEG1JlrGeyxvRglLxBSLcVh8G1C2tVvFLLm3pm-XEgOaR5S8z4N9ShF0nsgEef_fCVYSSrOlhYCecgFQhPXtQiganaJEhDL/s1600/kripik-pisang1.jpg & http://indonesia.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2010/12/Keripik-Pisang-Cokelat-.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar