selamat datang

wellcome di peluang & spirit

Kamis, 03 Maret 2011

TEKNIK MENJUAL

Soal jual menjual, kita semua sudah tahu bahwa ini adalah suatu kegiatan yang boleh dikatakan suatu kegiatan ekonomi atau kegiatan sosial yang sudah berumur panjang. Kenapa ?, menurut saya yang namanya menjual itu bukan hanya menjual barang atau dagangan. Kegiatan menjual bisa saja dalam rangka mejual ide, menjual jasa, menjual peluang atau menjual apa sajalah termasuk menjual diri, yang penting disini bagaimana yang kita maui bisa dibeli atau dituruti oleh orang lain. Nah kegiatan semua itu kita sebut menjual.
Dalam kegiatan menjual, selain ada sesuatu yang akan dijual baik dalam bentuk barang atau dalam bentuk apapun, diperlukan suatu metode atau tehnik bagaimana cara untuk menjualnya. Untuk mencari kegiatan suatu usaha mungkin teman-teman akan mudah sekali mencari barang atau sesuatu untuk dijual. Tapi pertanyaannya bagaimana caranya agar barang atau jasa tersebut bisa laku ?. Tanpa mengetahui secara tepat cara atau teknik menjual barang, jasa atau ide, maka kegiatan menjual tersebut akan banyak gagalnya ketimbang lakunya. Padahal barangnya bagus, idenya cemerlang atau mungkin peminatnya sebetulnya cukup banyak.
Teknik menjual, dalam bentuk teori baik berupa buku, modul, pelatihan, hingga seminar dapat dikatakan sudah cukup banyak dan laris manis. Sampai-sampai orang macam Zig Ziglar, Tom Peters, Sergio Zymas, Guy Kawasaki, hingga Hermawan Kertajaya, Bondan Winarno, Rhenald Kasali terus diburu orang untuk mempresentasikan pengalaman dan pemikirannya tentang teknik menjual. Disisi lain, dengan semakin ketatnya persaingan dan canggihnya teknologi, teknik menjual mengalami revolusi besar yang tak kalah dahsyat dibanding revolusi kebudayaan Cina beberapa tahun silam.
Nah agar rekan-rekan mempunyai sedikit bekal untuk dipegang untuk memulai suatu usaha, perlu mengetahui beberapa teknik menjual. Namun perlu diingat oleh rekan-rekan bahwa yang namanya menjual itu bukan hanya menjual barang, pokoknya apapun yang anda ingini dari orang lain itu namanya saudara sedang melakukan suatu kegiatan untuk menjual sesuatu. Dibawah ini ada beberapa "teknik menjual" yang sering terjadi dilapangan, artikel ini saya ambil dari tulisan AM Lilik Agung di Media Indonesia.
Teknik pertama, manipulasi barang atau produk atau ide atau jasa. Memanipulasi barang yang akan kita jual itu caranya macam-macam, mulai dari yang tidak memerlukan biaya dan bisa juga sampai yang membutuhkan biaya tidak sedikit.
Yang tidak memerlukan biaya biasanya sering dilakukan seperti tukang obat di pinggir jalan. Bagaimana ia mempromosikan barangnya dengan memanipulasi bahwa barangnya paling hebat , paling manjur, nomor satu didunia dst.
Cara yang perlu biaya ya dengan memasang iklan mini, iklan dimedia elektronik, membuat brosur dan sejenisnya. Contohnya seperti apa yang telah diteliti oleh mahasiswa Bulaksumur UGM Yogyakarta tentang teknik menjual yang dilakukan oleh lembaga pendidikan, bahwa brosur yang mereka buat sangat memukau. Hampir semua lembaga pendidikan memakai embel-embel nama Gajah Mada atau GAMA. Ngga peduli lembaga pendidikan itu gurem atau bangunannya nyaris roboh. Promosinya berbunyi "Jaminan Diterima" dengan hurup menyolok. Taunya kata "jaminan diterima" itu artinya jaminan diterima dilembaga pendidikan tersebut.
Teknik menjual ini nyaris sama dengan teknik menjual rumah bebas banjir, obat pelangsing tubuh, alat penambah tinggi badan, obat tahan lama, obat memperbesar buah dada atau obat/alat memperbesar alat vital pria.
Teknik yang kedua, memalsukan merek. Maksudnya disini nama atau mereknya dibuat mirip-mirip dengan produk yang sudah terkenal. Dalam memalsukan ini kalau perlu tak sekedar nama atau merek, namun juga kemasannya, bentuk barang atau kegunaannya. Kalau jasa yang kita jual ya kita cari penjual jasa yang sudah terkenal, kita tiru namanya dan kemesannya, pokoknya kita buat mirip.
Dengan memalsu seluruh atribut produk yang terkenal, maka penjual tak pelu lagi terlalu bersusah payah membangun merek dan berpromosi. Merek elektronik terkenal Sony cukup ditiru dengan merek Suny, Sany, Sona atau lainnya yang mirip. Memalsu merek dan juga membajak di Indonesia masih terbuka lebar, apalagi undang-undang perlindungan hak intelektual masih belum tegas pelaksanaan. Ditambah kesadaran komsumen masih terbatas pada barang murah. Yang penting kegunaan sama, bentuk mirip, gampang diperoleh dan tanpa peduli akhirnya alias mutunya. Makanya barang bajakan cukup laku laris manis dan mudah didapat diIndonesia. Jadi kita-kita ini masih bisa bersainglah dengan perusahaan besar dan terkenal. Jadi teman-teman  jangan takut bersaing.
Teknik yang ketiga adalah bagaimana mengatur keuntungan, mendapatkan keuntung yang besar namun sesaat tidaklah bijaksana jika dibandingkan mengambil keuntungan sedikit dari harga namun berkesinabungan dan mempunyai kesempatan untuk mengusai pasar. Nah kalau pasar sudah dapat dikuasai, pelanggang sudah banyak, produk sudah dikenal umum. Maka soal harga berikutnya, itu sih terserah anda.
Kita ambil contoh sebagai berikut seorang salesgirl obat kecantikan. Oleh perusahaan ia ditargetkan menjual 600 obat per bulan atau 20 buah perhari. Ternyata sales tersebut mampu memenuhi target dengan selamat. Caranya sales tersebut mendatangi dua toko kecantikan di dua kota masing-masing 300 buah. Harganya bila perusahaan mematok Rp 100 perbuah, maka ia menjualnya Rp. 85 dengan mengambil untung Rp 5 dari harga pabrik. Sedangkan toko kecantikan tersebut dengan harga beli dibawah Rp 100 yaitu sebesar Rp 85, toko tersebut mampu untuk memainkan harga dibanding dengan pesaingnya.
Contoh lainnya adalah apa yang dilakukan oleh Hypermarket Carefour dibulan Maret 2000 dalam pemasaran produknya menawarkan "Harga Terbaik" untuk konsumen. Teknik menjual dengan harga semakin murah yang ditawarkan kepada konsumen apabila Carefour mendapat potongan harga semakin besar dari suppliernya. Potongan akan semakin besar dari supplier jika Carefour dapat pasokan barang lebih banyak lagi. Misalnya order satu ton maka supplier akan memberikan potongan 10%. Membeli 2 ton potongan harganya 12%, membeli 3 ton potongannya menjadi 15%. Dengan adanya potongan itulah Carefour meneruskan ke konsumen, makanya harganya bisa bersaing dengan supermarket yang ada.
Teknik keempat, melalui subsidi silang. Istliah ini kata penjual untuk memperhalus arti sebenarnya. Subsidi silang diartikan bahwa sipenjual mejual produk yang satu dengan murah sementara produk yang lain lebih mahal. Atau yang satu rugi yang lain untung besar. Begitu juga untuk produk jasa, jasa yang kita keluarkan sendiri bisa kita bilang gratis tapi untuk jasa yang lain kita kasih harga yang pantas.
Begitu konsumen mulai sering berdatangan dan pesaing mulai kehabisan napas, barulah harganya kita sesuaikan lagi. Cara subsidi silang ini kalau diperhalus lagi bisa kita tetapkan harga sesuai geografis. Artinya kalau disuatu tempat pesaingnya ngga ada harga bisa didongkrak, namun kalau tingkat pesaingnya tinggi kita terpaksa menjual dengan harga pokok atau kalau perlu rugi dulu deh sedikit dengan banting harga.
Jika teknik-teknik tersebut sudah dapat kita selami arah dan tujuannya maka mudahlah buat rekan-rekan untuk memilih teknik mana yang bisa dan cocok untuk diterapkan.
Namun sebelum memilih teknik mana yang cocok. Saya perlu sampaikan beberapa tip yang perlu dicermati yaitu :
1. Barang atau jasa yang kita tangani tersebut, kita harus tahu persis dan mengerti benar. Artinya pelajari dahulu dengan sungguh sungguh produk tersebut kelemahannya, kejelekannya, cara kerjanya, kelebihannya, keindahannya, kesulitannya dst.
2. Lokasi atau daerah pemasaran dari produk atau jasa yang akan dijual. Apakah ramai dari pembeli, klas atau gaya hidup dari pembeli, tingkat persaingan didaerah tersebut.
3. Bagaimana kondisi dengan barang yang jenisnya sama dengan yang akan dijual. Apakah laku atau tidak, apakah lebih baik dari produk kita, apakah lebih mahal atau murah dsb.
Kalau kita sudah tahu 3 point diatas maka perbaikilah kondisi yang ada dan perbaiki produk kita sehingga kita punya optimisme yang tinggi untuk siap bersaing. Kemudian pilihlah teknik-teknik menjual diatas salah satunya atau semuanya sekalian.
Dari pengalaman tidak ada satupun pengusaha yang tiba-tiba langsung jadi besar dan berjaya ( Kecuali warisan atau KKN).
Mudah-mudahan dengan tulisan ini kita semua menjadi penjual atau sales yang baik atau pengusaha yang sukses, baik dari menjual diri sendiri sampai menjual produk atau pun menjual jasa. Dari saya diucapkan selamat berjuang untuk bisa menjual produk sebanyak-banyaknya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar