Artikel berikut seluruhnya bersumber darihttp://www.kaskus.us/showthread.php?t=6081462.
terima kasih untuk pak Adi yg sudah sharing...
banyak perusahaan yang tidak sadar bahwa mereka dapat merubah pengeluaran menjadi bisnis baru.
di sini ane mau cerita dikit.
berikut adalah satu contoh kasus aja gan yang akan saya sampaikan.
gini ceritanya gan.
beberapa waktu lalu saya bekerja di sebuah perusahaan distributor.
setelah sekian tahun saya berkarya di daerah, saya pun mendapatkan kesempatan untuk tidak sekedar menjadi pelaksana, tapi juga pengambil keputusan, dan penetap kebijakan di pusat.
saat pertama bertugas di pusat, saya melihat banyak kelemahan, inefisiensi dan pemborosan, tentu hal ini sudah saya rasakan saat saya masih di daerah, namun beruhubung hanya sebagai pelaksana, saya hanya bisa menerima.
salah satu hal yang sering di keluhkan oleh bagian keuangan ialah tingginya biaya kirim yang selama ini terjadi.
setelah di analisa total biaya kirim yang di keluarkan lebih dari 20% dari omset yang ada. tentu ini sangat merugikan, dan bisa mengurangi margin yang di dapat.
kita pun mencoba memutar otak untuk melakukan efisiensi.
kasus yang ada ialah: untuk pengiriman di jakarta kita menggunakan jasa kurir dengan biaya per alamat Rp. 1250 dengan minimal order 1000 alamat. dan untuk luar kota kita pakai berbagai expedisi.
setelah melalui berbagai proses pertimbangan. akhirnya kita memutuskan untuk daerah jakarta kita tidak lagi memakai jasa kurir. sebagai penggantinya saya meminta setiap karyawan untuk mencari tenaga ojek atau lainnya yang akan kita bina menjadi tenaga kerja lepas, setelah diamati rata2 kemampuan kirim per orangnya mencapai antara 70 sampai 95 alamat per area. (biasanya satu area sekitar 2 kelurahan) dan untuk satu tenaga pengiriman kita bayar Rp.50.000/hari. dengan minimal pengiriman 70 alamat, dan apabila lebih saya berikan bonus.
coba kita hitung saja secara ekonomis, saat menggunakan kurir kita di kenai biaya Rp.1.250 apabila ada 70 alamat biaya yang di keluarkan menjadi Rp.87.500. dan apabila menggunakan tenaga lepas biaya yang di keluarkan hanya Rp.50.000.
ada banyak keunggulan saat kita menggunakan tenaga lepas. mereka dapat kita jadikan alat promosi berjalan. mulai dari motornya yang kita kasih logo dan info promosi, lalu jaketnya dan helmya. dan orangnya tersebut pun bisa menjadi humas dan sales kita secara tidak langsung, karena saat melakukan pengiriman kita meminta agar mereka bisa menampung keluhan pelanggan, menerima usulan pelanggan dan sambil menawarkan produk yang lainnya.
dan untuk pengiriman keluar kota yang biasanya kita menggunakan expedisi saya mencoba mengakali dengan cara baru, apabila sebelumnya untuk jogjakarta rata-rata kita kirim sekitar 3 ton dengan biaya Rp.900/kg maka total biaya yang di keluarkan adalah 2.700.000. saya berinisiatif untuk mengubah cara pengiriman, apabila sebelumnya kita hitung perkilo. saya rubah debgan sistim sewa mobil, saya sewa mobil box dobel untuk sekali jalan ke jogja Rp.750.000/24 jam, dan biaya operasionalnya Rp.1.250.000.
lumayan menghemat, sekitar Rp.700.000
seiring berjalan waktu dengan sistim baru yang kita pakai ini ternyata cukup efisien. malah bisa menjadi unit bisnis yang baru, lalu saya coba jual konsep ini ke perusahaan lain untuk menangani jasa pengiriman mereka, sekaligus bisa jadi ajang promosi perusahaanya.
dan jadilah ini sebagai unit bisnis baru yang cukup mengahasilkan.
maka pengeluaran pun menjadi pemasukan.
demikianlah sedikit cerita dari saya, sebetulnya masih banyak hal dari kejadian di atas yang menjadi pemasukan, tapi biarlah anda semua berfikir kretif lagi.
apabila agan2 semua juga punya jurus merubah pengeluaran menjadi pemasukan mohon di share di sini. semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar