Berikut lima pengobatan alami yang bisa memaksimalkan efek pengobatan konvensional, membuat Anda lebih gembira, lebih sehat dan bebas dari rasa sakit.
Capsaicin
Mengurangi rasa sakit akibat radang sendi, penyakit ruam saraf, sakit saraf. Capsaicin merupakan komponen alami yang terkandung dalam cabai merah. Komponen ini mengurangi sensitifitas reseptor saraf kulit perasa sakit (yang dikenal dengan C-fibers).
Studi dari University of Oxford menemukan, hampir 40 persen pasien radang sendi mengalami pengurangan rasa sakit hingga setengahnya setelah menggunakan krim capsaicin selama sebulan. Sedang 60 persen dari pasien neurophaty mencapai hasil yang sama setelah menggunakan krim selama dua bulan. Selain itu, pasien dari New England Center for Headache mengalami pengurangan intensitas migrain dan sakit kepala episodik setelah mengoleskan krim capsaicin dalam lubang hidung.
Cara mencoba: Salep dan krim capsaicin dijual di toko farmasi dan kesehatan. Untuk meredakan sakit akibat radang sendi atau neurophaty, cobalah menggunakan krim capsaicin 0,025 peren atau 0,075 persen sebanyak satu hingga empat kali sehari. Untuk mendapatkan hasil maksimal, terang Philip Gregory, PharmD, dari Creighton University, gunakanlah krim hingga dua minggu.Arnica
Redakan sakit akibat cidera akut dan pembengkakan setelah operasi
Herbal ini berasal dari sebuah bunga yang tumbuh di Eropa. Meskipun mekanisme kerjanya belum diketahui, herbal ini mempunyai komponen antiperadangan. Peneliti dari Inggris dan dokter dari Jernam menyatakan, mengonsumsi arnica secara oral terbukti bisa mengurangi pembengkakan lutut setelah operasi.
Cara mencoba: Gunakan arnica sebagai tambahan es, herbal, serta obat penghilang rasa sakit konvensional. Gosokkan salep arnica ke permukaan otot yang tergores atau mengalami peregangan.Aquamin
Redakan peradangan dan rasa sakit akibat osteoarthtritis
Suplemen rumput laut merah (red seaweed) ini kaya akan kalsium dan magnesium. Studi pendahuluan menunjukkan bahwa komponen ini bisa mengurangi peradangan di persendian dan membantu membangun tulang. Sebuah studi dengan 70 partisipan yang dipublikasikan di Nutrition Journal menemukan, pengguna Aquamin mengalami pengurangan rasa sakit akibat radang sendi hingga 20 persen dalam waktu sebulan. Selain itu, pasien juga mengalami lebih sedikit kekakuan dibandingkan partisipan yang menggunakan placebo.
Cara mencoba: David O’Leary dari Marigot, produsen Aquamin dari Irlandia, menganjurkan Anda untuk mengonsumsi 2.400 mg Aquamin (dua kapsul) sehari.Minyak ikan
Redakan sakit persendian akibat radang sendi atau gangguan autoimun.
Minyak akan dicerna dan dipecah menjadi zat kimia menyerupai hormon yang disebut dengan prostaglandins (bekerja mengurangi peradangan). Peneliti dari Skotlandia menemukan, sekitar 40 persen pasien rematik arthritis yang menggunakan cod-liver oil setiap hari bisa mengurangi penggunaan obat-obat penghilang sakit hingga lebih dari satu per tiganya. Pasien penderita sakit leher dan punggung justru mendapatkan hasil yang lebih baik. Setelah menggunakan selama 10 minggu, hampir dua per tiga partisipan bisa menghentikan penggunaan obat-obat penghilang rasa sakit.
Cara mencoba: Menurut Tanya Edwards, MD, direktur medis Cleveland Clinic’s Center for Integrative Medicine, mengonsumsi 1.000 mg minyak ikan terbukti efektif untuk jantung. Akan tetapi, Anda harus meningkatkan dosis untuk meredakan sakit. Untuk osteoarthritis, cobalah 2.000 hingga 4.000 mg sehari, untuk rematik arthritis dan penyakit autoimun terkait sakit sendi (seperti lupus), cobalah dosis lebih besar hingga 8.000 mg per hari. Tapi, pastikan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda.Menghitung dengan suara keras
Sebuah studi dari Jepang menemukan, pasien yang menghitung mundur dari 100 dengan suara keras selama menjalani proses injeksi, mengalami pengurangan rasa sakit. Setelah disuntik, tidak satu pun dari 46 pasien mengeluhkan sakit dan hanya satu orang dari mereka yang mengingat rasa sakit akibat disuntik. Sedang dari 46 partisipan yang tidak menghtiung, 19 orang mengeluhkan rasa sakit dan 10 orang mengaku bisa mengingat bagaimana rasa sakitnya. Menghitung seperti ini, terang penulis studi Tomoko Higashi, MD, dari Yokohama City University Medical Center di Kanagawa, bekerja dengan cara mengalihkan otak dari proses pengolahan sensasi.”Tingkat pengurangan rasa sakit bergantung pada seberapa baik pasien berkonsentrasi dalam menghitung,” terang Higashi, seperti dikutip situs prevention.com.
sumber: Ikarowina Tarigan, mediaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar