Sari buah ini berpotensi membunuh 50% sel kanker yang menyerang payudara dan leher rahim.
Nama buah merah asal Papua ini sempat mencuat beberapa tahun lalu, lantaran khasiatnya yang bisa melawan sel kanker. Dalam tiga tahun terakhir, potensi buah merah untuk mengobati penyakit kanker dan tumor telah diteliti oleh Prof. Sukarti Moeljopawiro, Ph.D., dosen Fakultas Biologi UGM. Hasilnya, buah merah makin mempunyai bukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara dan rahim.
Buah dari tumbuhan endemik di Papua ini telah digunakan untuk makanan, pewarna alami, kerajinan, kelengkapan upacara adat, pengawet daging dan sagu, serta obat oleh penduduk di wilayah tersebut. Dalam penelitian Sukarti, struktur kimia senyawa bioaktif dalam fraksi potensial terhadap sel kanker payudara dan rahim.
“Sari buah merah dapat membunuh 50 persen sel kanker payudara, sel kanker leher rahim, sel kanker usus besar,” kata Sukarti, seperti dikutip dari situs Universitas Gadjah Mana.
Salah seorang peneliti dan pengusaha buah merah, Drs. I Made Budi, M.Si., mengatakan buah merah hidup di paparan sahul di daerah Maluku Utara, Papua, Papua Nugini, dan Kepulauan Pasifik. Buah merah dengan kualitas terbaik terdapat di daerah dataran tinggi dengan ketinggian 2500 meter di atas permukaan laut.
Pemanfaatan buah merah oleh masyarakat Papua sudah dilakukan sejak lama. Selama delapan tahun terakhir, Drs. I Made telah meneliti dan mengenalkan buah merah sebagai obat berbagai macam penyakit dengan cara dibuat kapsul dari ekstraknya. Hasil ekstrak hanya mendapat 15 persen dari sari buah merah. Sisanya berupa ampas. Produk ini berkhasiat menyembuhkan asam urat dan meningkatkan daya tahan tubuh.
sumber : Petti Lubis, VIVAnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar