Terkikis sebuah kerinduan mendalam pada tajuk surga
Berbintik rasa candu tebarkan hangat sang rembulan
Celoteh demi celoteh mulut terngiang slalu
Deru rejam dan caci tak bisa pendamkan luka
Timpang sudah tubuh dan jiwaku dalam kabut
Dunia seakan menghilang lenyap
Pergi tak berarti datang dengan membawa imaji
Hanya saku kantong baju yang akan terus menciut
Wahai alam dengarkan seru sang nestapa ini
Terngiang slalu keterbahagiaan mengelilingi jiwa
Diantara jiwa-jiwa yang hilang ditelan durja
Tak adakah sang matahari terangi tubuh dan caci maki
Anak meringis tangis meneteskan luka
Terbalut canda tawa dari teman-teman mereka
Tak kuasa jiwa ini menahan dengan penuh rasa hebat
Kemasilah jiwa ini dan jiwa-jiwa teduh kami-
yang terbungkus kaku dalam liang keterpurukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar